Senin, 25 November 2019

METODE RPL (SDLC)
   
SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.
Tahapan-tahapan yang ada pada SLDC adalah Inisiasi, Pengembangan Konsep Sistem, Perencanaan, Analisis Kebutuhan, Desain, Pengembangan, Integrasi dan Pengujian, Implementasi, Operasi dan Pemeliharaan, dan Disposisi.

Model  Waterfall

  Model SDLC Waterfall (Air Terjun) sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model ini menyediakan pendekatan aalur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari definisi kebutuhan dan analisis, rancang sistem, implementasi dan unit testing, integrasi dan sistem testing, dan operasi dan perawatan.

     Kelebihan model Waterfall (Air Terjun)  :

  •  Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama       digunakan.
  •  Cocok untuk system software berskala besar.
  •  Cocok untuk system software yang bersifat generic.
  • Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.


     Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model ini dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebab berikut:


  1.  Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan.
  2. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
  3. Tahapan proyek banyak mengalami iterasi/pengulangan.
  4. Tidak sequential (terurut).
  5. Bentuk kerja terlihat lambat.
  6. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir alur pengembangan.
  7. Kesalahan di awal tahap berakibat fatal.


      Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.
Merupakan model pengembangan system yang paling mudah dan paling sering digunakan. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya.

     Model ini sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembaangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model ini adalah dokumentasi dihasilkan setiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan.

System/ Information Engineering
>Analisis
>Spesifikasi kebutuhan sistem
>Pengodean
>Pengujian
>Pengembang Sistem
>Implementasi dan pemeliharaan sistem

a).Analisis

Analisis kebutuhan perangkat lunak
Diuraikan tentang:
- Kemampuan
- Batasan
- Tujuan

b). Spesifikasi kebutuhan sistem
Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem

c). Pengodean
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d). Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dilakukan sesuai dengan yang diinginkan.

e). Pengembang Sistem
Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan

e). Implementasi  dan  pemeliharaan sistem
Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat

Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah

1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan

2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem

3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi

4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan

5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.

Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.


SUMBER:

http://download.uniku.ac.id/materi/RPL/REKAYASA%20PERANGKAT%20LUNAK.pdf
S, Asriani Rosa dan M. Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkata Lunak ( Terstruktur dan Berosientasi Objek ). Bandung: Modula.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tradisional Model Pada SDLC

12. SDLC Tradisional Model SDLC tradisional adalah metode pengembangan sistem informasi klasik yang mengikuti suatu pola teratur secara ...