Minggu, 19 Januari 2020

Tradisional Model Pada SDLC

12. SDLC Tradisional Model

SDLC tradisional adalah metode pengembangan sistem informasi klasik yang mengikuti suatu pola teratur secara bertahap yang dikerjakan dari atas ke bawah. SDLC tradisional seringkali disebut pendekatan waterfall. Aktivitas dalam siklus ini memiliki aliran satu arah menuju penyelesaian proyek. Tahapan dalam SDLC tradisional adalah sebagai berikut :


  • Perencanaan
  • Analisis
  • Perancangan
  • Implementasi
  • Penggunaan

Unified Process Model Pada SDLC

11. Unified Process (UP) Model SDLC


Unified Process (UP) adalah metodologi pengembangan sistem berbasis objek. Metode ini sudah menjadi salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengembangan sistem berorientasi objek. UP memperkenalkan pendekatan baru untuk siklus hidup pengembangan sistem yang menggabungkan perulangan (iterations) dan tahapan (phases) yang disebut dengan siklus hidup UP (UP life cycle). UP mendefinisikan empat tahapan siklus hidup yaitu inception, elaboration, construction, dan transition.

Rapid Application Development Pada SDLC

10. RAD (Rapid Application Development) Model SDLC


Rapid Application Development Adalah metodologi pengembangan perangkat lunak (SDLC) yang menggunakan pengabungan antara Prototype Model dengan Iterative Model. Prototipe adalah model kerja yang secara fungsional setara dengan komponen produk.
Dalam model RAD (Rapid Application Development), modul fungsional dikembangkan secara paralel sebagai prototip dan terintegrasi untuk membuat produk yang lengkap untuk pengiriman produk yang lebih cepat. Dikarenakan tidak ada rincian planning yang detail, maka memudahkan untuk melakukan perubahan pada saat development berjalan.

Kelebihan RAD (Rapid Application Development)


  • Mudah mengakomodasi peruabahan sistem
  • Progress development bisa di ukur
  • Waktu iterasi bisa di perpendek menggunakan RAD Tools
  • Mengurangi waktu development
  • Mudah dalam menentukan dasar sistem
  • Mempermudah feedback customer
  • Cocok untuk proyek yang membutuhkan waktu pengembangan yang lebih pendek.
  • Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur.

Kekurangan RAD (Rapid Application Development)


  • Ketergantungan pada anggota bisnis tim untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis
  • Hanya sistem yang bisa di modularized yang bisa dibangun menggunakan RAD
  • Membutuhkan developer / designer yang berpengalaman
  • Ketergantungan pada keterampilan model
  • Kompleksitas manajemen
  • Tidak dapat diterapkan pada proyek yang kecil / murah  

Rartional Unified Process pada SDLC

9. Rational Unified Process (RUP Model) SDLC


Pengertian Rational Unified Process (RUP) Menurut IBM adalah kerangka proses yang menyediakan simulasi sistem pada industri untuk sistem, software, implementasi, dan manajemen proyek yang efektif. RUP adalah salah satu dari sekian banyak proses yang terdapat di dalam Rational Process Library, yang memberikan simulasi terbaik untuk pengembangan atau kebutuhan proyek.

Keuntungan Pengembangan Perangkat Lunak RUP :

Ada beberapa keuntungan dengan mengunakan RUP di antaranya :


  • Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi anggota tim.
  • Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan UML secara efektif.
  • Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software.
  • Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses.
  • Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol perubahan- perubahan yangterjadi pada software selama proses pengembangannya.
  • Memungkinkan untuk menjalankan test case dengan menggunakan Rational TestManager Tool

Kekurangan Pengembangan Perangkat Lunak RUP :

Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat lunak yangberorientasi objek dengan berfokus pada UML (Unified Modeling Language)

Big Bang Model Pada SDLC

8. SDLC Big Bang Model

Pengertian dari SDLC Big Bang Model adalah Dimana kita tidak mengikuti proses tertentu. Perkembangan hanya dimulai dengan uang dan usaha yang dibutuhkan sebagai masukan, dan hasilnya adalah perangkat lunak yang dikembangkan yang mungkin atau mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Model Big Bang ini tidak mengikuti dan hanya ada sedikit perencanaan yang diperlukan. Bahkan pelanggan pun tidak yakin dengan apa yang sebenarnya dia inginkan dan persyaratannya diimplementasikan dengan cepat tanpa banyak analisis.
Biasanya model ini di implementasi untuk proyek kecil dimana tim developernya sangat sedikit.

Keuntungan dan Kekurangan Big Bang Model SDLC

Keuntungan dari Model Big Bang ini adalah sangat sederhana dan memerlukan perencanaan yang sangat sedikit atau tidak sama sekali. Mudah untuk mengelola dan tidak ada prosedur formal yang diperlukan. Namun Big Bang model ini sangat beresiko tinggi dikarenakan dipastikan seringnya terjadi perbuhaan mengakibatkan kesalah pahaman antar developer yang mengerjakan project tersebut.  Ini sangat ideal untuk proyek berulang atau kecil dengan risiko minimum.

Keuntungan Big Bang Model antara lain:


  • Model yang sangat sederhana
  • Sedikit atau tidak ada perencanaan yang dibutuhkan
  • Mudah dikelola
  • Sangat sedikit sumber daya yang dibutuhkan
  • Memberikan fleksibilitas kepada pengembang
  • Bagus untuk developer yang ingin belajar atau developer pendatang baru.

Kekurangan Big Bang Model antara lain:


  • Beresiko tinggi dan kepastian dari requirement yang tidak jelas
  • Tidak cocok untuk project skala besar dan berorientasi objek
  • Model yang buruk untuk proyek yang panjang dan sedang berlangsung.
  • Bisa berubah menjadi sangat mahal jika persyaratan disalahpahami

Prototyoe Model Pada SDLC

7. Prototype Model SDLC


Prototyping menjadi sangat populer sebagai model pengembangan software, karena Memungkinkan untuk memahami kebutuhan pelanggan pada tahap awal pengembangan. Ini membantu mendapatkan feedback yang berharga dari pelanggan dan membantu developer memahami apa sebenarnya yang diharapkan dari produk yang sedang dikembangkan.
Prototyping digunakan untuk memungkinkan client/user mengevaluasi sistem yang di rancang di awal oleh developer dan mencobanya sebelum di implementasikan. Hal ini dapat membantu memahami persyaratan pembangunan sistem yang spesifik oleh user dan mungkin belum implementasikan oleh developer selama perancangan produk.

Kelebihan Prototype


  • Meningkatnya keterlibatan pengguna dalam produk bahkan sebelum diimplementasi
  • Karena model sistem yang di bangun di share ke user, maka user mendapatkan pemahaman  yang lebih baik tentang sistem yang sedang dikembangkan.
  • Mengurangi waktu dan biaya karena cacat dapat dideteksi jauh lebih awal.
  • Feedback user yang cepat di awal dapat memberikan solusi yang lebih baik
  • Fungsi yang tidak ada dapat diidentifikasi dengan mudah dan cepat
  • Fungsi yang membingungkan dapat di hilangkan

Kekurangan Prototype


  • Risiko analisis kebutuhan yang tidak mencukupi karena terlalu banyak ketergantungan pada Prototipe
  • Pengguna mungkin bingung dalam prototipe dan sistem sebenarnya.
  • Upaya yang diinvestasikan dalam membangun prototip mungkin terlalu banyak jika tidak dipantau tepat.
  • Pengembang dapat mencoba untuk menggunakan kembali prototipe yang ada untuk membangun sistem yang sebenarnya, Bahkan bila hal itu tidak layak secara teknis.

Spiral Model Pada SDLC

6. Spiral Model SDLC

Model Spiral SDLC adalah sebuat metode pengabungan antara Iterative Model dengan Waterfall Model. dengan penekanan yang tinggi pada analisis resiko yang akan di hadapi. Spiral model bertujuan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan pada saat pengembangan suatu sistem.


Kelebihan dari Spiral Model


  • Perubahan kebutuhan dapat diakomodir.
  • Persyaratan dapat diketahui lebih akurat.
  • Pengguna dapat melihat sistem awal.
  • Pembangunan dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan bagian-bagian yang berisiko dapat dikembangkan sebelumnya yang membantu dalam manajemen risiko yang lebih baik

Kekurangan dari Spiral Model


  • Manajemen lebih kompleks.
  • Akhir proyek mungkin tidak diketahui di awal.
  • Tidak cocok untuk proyek-proyek berisiko kecil atau rendah dan bisa menjadi mahal untuk proyek-proyek kecil.
  • Proses yang kompleks
  • Spiral mungkin berlangsung tanpa batas.

Iterative Model Pada SDLC

5. Iterative Model SDLC

Dalam Iterative model SDLC, proses iterative dimulai dengan implementasi sederhana dari komponen kecil dari software sampai dengan meningkatkan versi dari sebuah software dengan update-updateanya sehingga software siap digunakan ke user.

Di setiap Iterative nya, perubahan baik design maupun fungsi ditambahkan. Ide dasar di balik metode ini adalah untuk mengembangkan sistem melalui siklus berulang (iterative) dan dalam porsi kecil di setiap updatetanya. Iterative dan Incremental development adalah kombinasi dari kedua desain iterative dan incremental, untuk sebuah development. Selama development lebih dari satu iterasi dari sebuah software development life cycle. Kunci dari keberhasilan dari Iterative model SDLC (Software development life cycle) adalah validasi kebutuhan yang ketat dan melakukan testing yang detail di setiap version dari sebuah software. Sebuah update version software pastinya harus memberikan fitur-fitur baru yang membuat software tersebut menjadi semakin baik, untuk dari itu versi software terbaru harus dilakukan testing yang berulang-ulang agar fungsi lama nya tetap berjalan dengan baik.

Kelebihan dari Iterative Model SDLC

  • Beberapa fungsi dapat di kembangkan dengan cepat di awal pembuatan versi baru. hasil yang di peroleh secara berkala
  • Kemajuan sebuah sistem dapat di ukur
  • Development software mudah di rencanakan
  • Biaya yang dikeluarkan kecil apabila ingin merubah requirement
  • Testing dan debugging selama proses iterasi lebih mudah.
  • Analisis resiko yang lebih baik
  • Mendukung perubahan requirement
  • Waktu operasional yang lebih singkat
  • Cocok untuk project besar
Kekurangan dari Iterative Model SDLC


  • Membutuhkan resource yang cukup banyak
  • Meski biaya perubahan rendah, tetapi sangat tidak cocok untuk mengubah persayaratan
  • Memerlukan Perhatian manajemen
  • Permasalahan sistem arsitektur dan desain mungkin akan timbul, karena tidak semua persyaratan di tentukan di awal pengambangan sistem.
  • tidak cocok untuk project kecil
  • Kompleksitas manajemen
  • Membutuhkan tenaga ahli untuk analisis resiko yang timbul

Model V pada SDLC

4.V Model SDLC


The V-Model adalah model SDLC dimana pelaksanaan proses yang terjadi secara berurutan dalam bentuk-V. Dikenal juga sebagai model Verifikasi dan Validasi.  The V-Model merupakan perluasan dari waterfall model  dan didasarkan pada asosiasi dari fase pengujian untuk setiap tahap pengembangan yang sesuai. Ini berarti bahwa untuk setiap fase tunggal dalam siklus pengembangan, ada tahap pengujian terkait langsung. Ini adalah model yang sangat disiplin dan tahap berikutnya dimulai setelah selesainya tahap sebelumnya.

Kelebihan dari V-Model SDLC

  • Ini adalah model yang sangat-disiplin dan Tahapan selesai satu per satu.
  • Bekerja dengan baik untuk proyek-proyek yang lebih kecil dimana persyaratan dipahami dengan baik.
  • Sederhana dan mudah dimengerti dan digunakan.
  • Mudah dikelola karena setiap fase memiliki spesifik kiriman dan proses review.

Kekurangan dari V-Model SDLC

  •  Berisiko tinggi dan ketidakpastian.
  • Tidak cocok untuk proyek-proyek yang kompleks dan berorientasi objek.
  • Tidak cocok untuk proyek-proyek dimana persyaratan beresiko tinggi
  • Tidak cocok untuk proyek-proyek yang lama dan berkelanjutan.
  • Setelah aplikasi dalam tahap pengujian, sulit untuk kembali dan mengubah fungsionalitas.

Model Waterfall Pada SDLC

    3. Waterfall Model SDLC


 Waterfall adalah pendekatan SDLC paling awal yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Hal ini juga disebut sebagai model SDLC linear-sekuensial. Hal ini sangat sederhana untuk memahami dan menggunakanya dalam mengimplementasikan sebuah sistem.
Dalam Model Waterfall, setiap tahap harus berurutan, dan tidak dapat meloncat ketahap berikutnya, harus menyelesaikan tahap pertama baru lanjut ke tahap ke dua dst.


Kelebihan Waterfall Model

Keuntungan dari Waterfall model adalah Jadwal dapat diatur dengan tenggang waktu untuk setiap tahap pengembangan dan produk dapat dilanjutkan melalui proses pengembangan model fase satu per satu. Pembangunan bergerak dari konsep, melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, pemecahan masalah, dan berakhir di operasi dan pemeliharaan

Berikut Keuntungan lainya dari Waterfall Model


  • Simple, mudah dimengerti dan di implemetasikan
  • Mudah untuk mengelola karena model yang sederhana. Setiap fase memiliki spesifik requirement dan proses review
  • Fase diproses dan diselesaikan satu per satu
  • Cocok untuk project skala kecil dimana kebutuhan project dapat mudah dimengerti
  • Jelas dalam mendefinisikan setiap tahap
  • Mudah menentukan pencapaian suatu sistem
  • Mudah dalam menentukan tugas setiap individu
  • Proses pendokumentasian lebih mudah.

Kekurangan Waterfall Model

Kerugian dari Waterfall model adalah tidak memungkinkan banyak refleksi atau revisi. Setelah aplikasi dalam tahap pengujian, sangat sulit untuk kembali dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik atau pikiran pada dalam tahap konsep.

Berikut Kerugian lainya dari Waterfall Model:

  • Aplikasi yang dihasilkan cenderung lama karena step-step tidak dapat dilongkap
  • Resiko yang tinggi karena proses nya terlalu lama
  • Tidak cocok untuk project yang terlalu complex dan Object Oriented Projects
  • Tidak cocok untuk project jangka lama dan untuk project yang sedang berjalan
  • Tidak cocok untuk project yang mudah berganti-ganti model proses
  • Sulit untuk mengukur kemajuan dalam tahap
  • Integrasi dilakukan sebagai “big-bang. Di akhir, yang tidak memungkinkan mengidentifikasi setiap teknologi atau bisnis hambatan atau tantangan awal.


Model Agile Development Pada SDLC

 2.Agile DevelopmentModel SDLC

Agile development adalah sebuah filosofi dan serangkaian panduan untuk mengembangkan sistem informasi di dalam lingkungan yang sering berubah dan dapat digunakan dengan metodologi pengembangan sistem apapun. Metodologi agile adalah sebuah filosofi tentang bagaimana membangun model, beberapa diantaranya formal dan detail, namun yang lainnya hanya berupa sketsa dan sangat ringkas.


Kelebihan

Beberapa kelebihan dari agile diantaranya :

  • 82% Menambah produktivitas tim.
  • 77% Menambah kualitas perangkat lunak.
  • 78% Menambah kepuasan klien.
  • 37% Menghemat biaya.
Kekurangan

Sedangkan kekurangan dari agile antara lain :

  • Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
  • Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
  • Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.

Scrum Model pada SDLC 1

  1. Model SDLC
Scrum Pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan sistem Agile . Akhir-akhir ini scrum mulai marak di implemntasikan di perusahaan IT di Indonesia, dikarenakan maraknya perusahaan IT mengimplementasikan agile development. Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama development akan dilakukan.

Scrum merupakan suatu kerangka kerja. Jadi, bukannya menyediakan deskripsi rinci tentang bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek seperti diserahkan kepada tim pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal ini dilakukan supaya tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah.

Kelebihan Scrum antara lain:

  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain
  • Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
  • Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

  • Kelemahan Scrum antara lain:
  • Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
      
       
     

PROJEK 1 APLIKASI PEMESANAN ONLINE " FASHION CLOTHING LINE"

APLIKASI FASHION CLOTHING LINE

Analisis sistem yang sedang berjalan.

kali ini kita akan menggambarkan analisis sistem berjalan. Pada Proses ini yang kita gambarkan yaitu proses manual sebelum adanya aplikasi yang tercipta

gambar flowchat analisis sistem berjalan:



Analisis sistem yang diusulkan.

kali ini kita akan menggambarkan analisis sistem yang diusulkan. Pada Proses ini yang kita gambarkan yaitu proses kerja dalam bentuk aplikasi. Sebelum aplikasi  fashion clothing line diciptakan kita akan memberi gambaran cara kerja aplikasi yang kita usulkan terlebih dahulu.

gambar flowchat analisis sistem yang di usulkan:



ANALISIS KEBUTUHAN

PENGGUNA

1. mendaftarkan diri sebagai pengguna aplikasi fashion clothing line
2. login ke aplikasi
3. mengisi alamat, kode pos dll
3. melihat gambar barang yang ditampilkan pada layanan aplikasi
4. melihat lokasi store atau alamat store
5. menchackout barang
6. menerima nota pembayaran melalui aplikasi
7. membayar pesanan melalui bank atau app lain
8. menerima pesanan yang dikirimkan melalui kurir

PENGIRIM

1. mendaftarkan diri sebagai pengirim pada aplikasi fashion clothing line
2. login ke akun aplikasi
3. menerima / mengambil pesanan dari penjual
4. mengantarkan pesanan ke konsumen
5. menerima pembayaran jika cod dan alamat tersedia

PENJUAL

1. mendaftarkan diri sebagai penjual pada aplikasi fashion clothing line
2. login ke akun aplikasi
3. memasukan gambar produk dan detail produk
4. membalas chat konsumen bila ada pertanyaan
5. mengemas barang
6. memberikan no rek jika tf via bank dan jumlah yang harus dibayarkan beserta ongkir
7. menerima nota bukti pembayaran

MODEL WATERFALL




Model air terjun ( Waterfall Model ) adalah pendekatan klasik dalam pengembangan perangkat lunak yang menggambarkan metode pengembangan linier dan berurutan. Ini terdiri dari lima hingga tujuh fase, setiap fase didefinisikan oleh tugas dan tujuan yang berbeda, di mana keseluruhan fase menggambarkan siklus hidup perangkat lunak hingga pengirimannya. Setelah fase selesai, langkah pengembangan selanjutnya mengikuti dan hasil dari fase sebelumnya mengalir ke fase berikutnya.

Tahapan Metode Waterfall

1. Requirement
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan pengguna. informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi, dan survei langsung ke lapangan. informasi di analisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.

2.System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari pada fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain sistem membantu dalam menentukan perangkat keras (hardware) dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation
Tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

4. Integration dan Testing
seluruh unit yang dikembangkan dalam taham Implementation setelah pengujian yang dilakukan pada masing-masing unit. setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

5. Operation dan Maintance
Tahap akhir dalam metode waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.


Gambaran Model Perancangan RPL (DFD)


CONTEXT DIAGRAM

context diagram adalah diagram yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara menyeluruh.


LEVEL 1



LEVEL 2

LEVEL 3

LEVEL 4
LEVEL 5




Tradisional Model Pada SDLC

12. SDLC Tradisional Model SDLC tradisional adalah metode pengembangan sistem informasi klasik yang mengikuti suatu pola teratur secara ...